Dibalik Perjuangan Sosok Najwa Syihab: Dari Kecil Hingga Dewasa Punya Tekad Luar Biasa

Seorang jurnalistik dan sekaligus figur publik yang kini banyak bermunculan di media sosial dengan pemikiran kritisnya terhadap kebijakan-kebijakan pemerintahan, salah satu seorang jurnalistik tersebut adalah Najwa Shihab.

Najwa Shihab merupakah seseorang yang dilahirkan dari orang tua yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi, ayahnya pernah menjabat sebagai menteri Agama yang bernama Quraish Shihab dan ibunya bernama Fatmawati Assegaf.

Sumber foto dari Youtube.com

Seorang Najwa Shihab dilahirkan pada 16 September 1977 di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Semasa kecilnya, Najwa Shihab sudah di didik oleh orang tua nya dengan lingkungan yang penuh nilai agama, pengetahuan dan sosial.

Beliau menempuh pendidikan yang cukup signifikan. Dan pada usia 16 tahun beliau memperoleh program pertukaran pelajar ke Amerika melalui program AFS.

Beliau meraih gelar sarjana pada tahun 2000 di Universitas Indonesia, sejak saat itu beliau memulai karir jurnalistiknya.

Pada tahun 2008, beliau mendapatkan beasiswa sarjana magister dari pemerintah Australia. Meskipun ditengah menjalani karirnya pasa masa tersebut, beliau tetap melanjutkan pendidikannya dalam bidang Hukum Media di Melbourne Law School.

Setelah lulus pendidikan, banyak media televisi yang mencarinya. Bahkan beliau pernah bergabung di salah satu siaran RCTI dan Metro TV.

Dikenal dengan kemampuan dan keberaniannya dalam menyampaikan berita yang secara kritis dan objektif. Diawali dengan salah satu program yang membuat dirinya di lirik oleh publik yaitu siara “Suara Anda”.

Setelah beberapa tahun kemudian, Najwa Shihab memunculkan program baru yang dikenal dengan program Mata Najwa. Program ini dikenal dengan luas karena banyak sekali tokoh-tokoh penting yang di undang, seperti tokoh politik, budaya, hukum, agama dan lainnya. Secara ekspilisit program ini yang membahas seputar isu terkini dengan metode talkshow antara para tokoh.

Dengan hadirnya program ini menghadirkan persepektif analitis yang membahas secara mendalam dan kritis untuk membongkar dari berbagai isu-isu.

Dalam hidupnya, Najwa Shihab terus memberikan kontribusi pada dunia jurnalistik Indonesia. Yang dikenal dengan keberaniannya dan integritasnya dalam membahas topik-topik yang tidak kalah pentingnya. Dari perjuangannya hingga saat ini banyak sekali penghargaan yang diberikan kepadanya.

Jurnalistik bukan impiannya

Najwa Shihab mengganggap dirinya masuk di bidang Jurnalis itu kecelakaan. Beliau dahulu ingin bercita-cita menjadi hakim, pengacara dan jaksa. Setibanya di akhir kuliah beliau magang menjadi jurnalistik sehingga beliau mengatakan jatuh cinta pada profesi jurnalistik.

Saat memulai profesi yang baru itu, Najwa Shihab sempat mengalami rasa takut, ragu, deg-degan, tidak percaya diri. Tantangan tersebut beliau hadapi dengan persiapan, yaitu terus selalu dengan riset, riset dan riset.

Dalam hidupnya, beliau pernah merasakan kesedihan ketika ditinggal oleh anak perempuannya yang sejak saat itu dilahirkan dan hanya hidup beberapa jam lalu sudah tidak ada.

Saat beliau merasakan kehancuran dalam hidupnya, orang tuanya terus memberikan motivasi dan nasihat kepadanya, untuk bertawakal dan ikhlas menyerahkan semuanya kepada Allah Swt. Sehingga beliau ikhlas dengan keadaannya.

Beliau selalu memegang tekad dalam motivasinya “Hidup yang tidak dipertaruhkan, tidak akan pernah dimenangkan.”  Kadang untuk memulai sesuatu yang baru, kita harus berani mempertaruhkan apa yang kita punya.

Perjuangan pada masa muda

Najwa Shihab selalu mendorong anak muda untuk terus bergerak, berkarya serta berani mengambil langkah. Dalam motivasinya mengatakan “anak muda urat malunya jangan terlalu kencang apalagi serba gengsi. Kenapa harus malu untuk melakukan sesuatu yang tidak merugikan orang, terus stok malu-maluinnya dihabiskan di masa muda saja, supaya ketika sudah tua dan berkuasa tidak malu-maluin.”

Beliau saat ini selalu memberikan semangat kepada anak yang menjalani masa pembelajaran di usia muda. Tekad yang terus berjuang demi memajukan pola pikir anak bangsa.

Dan pada usia muda, beliau memiliki tekad yang kuat, banyak sekali keraguan, kegagalan dan ketakutan dalam dirinya. Akan tetapi beliau tidak peduli dengan tersebut, beliau pernah mengungkapkan dalam public speakingnya “padahal gagal itu, keharusan yang justru perlu dilalui. Karena ga pernah gagal bagaimana mau sukses. Mumpung masih muda, habisin kuota gagalnya sekarang jadi nanti tinggal sisa kuota suksesnya jadi coba banyak hal selalu bilang ‘iya’ pada setiap kesempatan.”

Banyak sekali motivasi dan inpirasi yang diberikan oleh nya. Khususnya untuk semasa muda, masa muda adalah masa keemasan untuk menjalani perubahan. Baginya kegagalan di masa muda adalah pembelajaran. Jangan pernah mengeluh apalagi berhenti, terus semangat dan menjalani hidup yang baru.

Salah satu motivasi dari penulis adalah “kegagalan itu bukan akhir, tapi awal bagi yang mau mikir.”

Terima kasih

Hadi Rahman
Hadi Rahman Hidup ini lebih mudah daripada apa yang kamu sangka

Posting Komentar untuk "Dibalik Perjuangan Sosok Najwa Syihab: Dari Kecil Hingga Dewasa Punya Tekad Luar Biasa"