Kisah Inspiratif Kholid: Nelayan Tangguh Melawan Pagar Laut Tangerang

Khalid adalah seorang nelayan yang tinggal di Kabupaten Serang, Banten, sikapnya yang saat ini menjadi banyak sorotan publik. Sikap keberanian dan ketangguhan dalam masalah polemik pagar laut Tangerang.

Kholid Nelayan Pagar Laut

Nelayan Tangguh Dari Banten

Dalam kehidupannya dia mencari nafkah untuk keluarganya melalui mata pencariannya dari laut. Kholid sangat dikenal baik oleh masyarakat sekitar, beliau dibesarkan oleh keluarga nelayan. Beliau sangat peduli sekali dengan lingkungan sekitar bahkan dengan tetangga beliau sering kali membagikan mata pencariannya.

Beliau sangat memahami laut telah menjadi sumber kehidupan bagi semua orang. Kehidupan di laut memang banyak sekali tantangnya seperti cuaca yang ekstrem bahkan untuk mendapatkan ikan pun juga belum nentu, akan tetapi dengan motivasi yang tinggi, ia tetap sabar dan gigih untuk mencari nafkah

Dampak Pembangunan Pagar Laut Alam

Akhir-akhir ini, telah menjadi menjadi perbicangan tentang proyek Pembangunan pagar laut di pesisir Tangerang. Banyak yang menyatakan pagar laut ini bertujuan untuk melindungi pesisir, tapi malah menutup akses nelayan menuju laut.

Melihat pengalamannya sebagai nelayan, sering kali dari tantangan alam dan kebijakan alam tidak berpihak kepada mereka. Hingga menjadi perbincangan saat tentang permasalahan pagar laut, yang dengan lantang dan keberaniannya untuk menyuarakan penolakannya terhadap proyek Pembangunan pagar laut sepanjang 30 meter di pesisir Tangerang, Banten.

Beliau menyatakan, pagar laut bukan hanya merugikan bagi para nelayan tetapi juga mengancam ekosistem laut yang menjadi sumber mata pencarian mereka.

Dalam sebuah wawancara beliau mengatakan 

“Ini bukan hanya tentang kami para nelayan, ini tentang keberlanjutan laut kita. Jika laut dipagari, ruang kami untuk mencari ikan juga habis, dan generasi mendatang tidak akan lagi mengenal laut sebagai sumber kehidupan.” Ujarnya.

Proyek pagar laut memiliki dampak negatif bagi para nelayan, diantaranya :

1. Sulitnya akses menuju laut

Para nelayan dengan susah payah harus mencari jalur alternatif yang lebih jauh untuk pergi kelaut, dan sudah pasti akan mengeluarkan banyak biaya. Selain menghambat perjalanan akses mereka, biaya dan modal mereka juga terkuras oleh perjalanan yang jauh.

2. Hasil tangkapan ikan menurun

Ikan-ikan banya yang terperangkap dalam area tertutup oleh pagar laut dan berdampak mengurangi ketersediaan ikan di perairan terbuka. Bagi nelayan, sungguh menyulitkan mereka selain mendapatkan tantangan cuaca yang tidak beraturan mereka juga kesulitan mencari mata pencariannya.

3. Ancaman terhadap ekosistem laut

Dengan adanya pagar laut ini akan merusak ekosistem laut dan menggangu arus laut. Habitat ikan juga semakin rusak dan tidak berkembang. Banyak sekali dampak pagar laut yang dibangun saat ini.

Perjuangan Kholid Menentang Pagar Laut

Karena banyak sekali dampak yang terjadi dari pagar laut ini, seorang nelayan Bernama kholid itu tidak tinggal diam dan merasakan keresahanya selama ini. Beliau menyuarakan penolakan terhadap proyek yang dibangun ini.

Hampir dari berbagai forum beliau menyuarakan penolakan tersebut, termasuk dalam ILC (Indonesia Layers Club). Dalam kesempatannya beliau menyatakan keresahanya dengan adanya pagar laut. Dengan sikapnya yang peduli dan tegas akan hal pelestarian laut, banyak orang yang melirik dari pembicaraannya.

Beliau memiliki data dan wawasan yang luas untuk menyuarakan gagasan terhadap dampak dari pagar laut. Kholid mengungkap keresahannya dalam forum dengan penampilan nya yang sederhana.

“Kalau Masyarakat kecil salah, bahkan mencuri kayu untuk bikin rumah saja, langsung dihukum. Tapi ini, pagar sepanjang 30 kilometer, kok dibiarkan? Negara diam. Nunggu apa? Kalau negara takut saya tidak. Saya lawan!” dengan suara yang lantang, menahan marah sekaligus tegas menyampaikannya.

Adapun juga dalam wawancaranya, beliau ditanya mengenai keberaniannya mengungkapkan masalahnya ke publik.

“Sudah saya bilang, selain Tuhan Yang Maha Esa (Allah), semua kekuasaan di muka bumi ini lenyap, punah. Harta, ketenaran, kehebatan, kesaktian, kekuasaan, apa saja, selain dari Allah punah. Makanya yang saya hadapi keserakahan dan kerakusan.” Ujarnya

Tidak ada yang perlu ditakuti selama ia berada dalam jalan yang benar. Baginya, dunia hanya tempat persinggahan dan sementara.

“Saya gulung (keserakahan), takut sama siapa? Ujungnya kan akan mati. Mati bagi saya seperti telur menetas. Telur itik netas piak piak piak, pindah kea lam lebih luas sehingga saya lebih Merdeka tidak terkungkung oleh jasa. Itu saja, sudah selesai.” Ujar Kholid.

Baca Juga : Sangat Berani! Ternyata Ini Alasan Pak Kholid Nelayan Berani Ungkap ke Publik Soal Pagar Laut

Dukungan Publik dan Perkembangan Terbaru

Mulai dari keresahanya yang beliau sampaikan di forum-forum, akhirnya menuai perhatian publik. Banyak orang yang membela dan mendukungnya mengenai penolakan pagar laut, termasuk juga para nelayan. Banyak organisasi lingkungan turut andil dalam menyuarakan keprihatinan mereka terhadap dampak pagar laut.

Kholid sudah melaporkan terkait pagar laut ke Dinas Kelautan setempat, tetapi tidak ditindaklanjuti.

“Kalau ini sudah menjadi informasi, harusnya negara hadir dong. Ke DKP Provinsi sudah (pernah buat laporan kesana). Responnya ‘iya saya sudah tahu’, memang sudah sidak. Ini adalah melanggar.” Ucap Kholid

Sangat miris sekali, hingga kini pagar laut masih kokoh berdiri, kholid merasa kecewa terhadap dinas yang sudah dilaporkan.

“Kok ini negara seperti sudah dicaplok korporasi. Takut amat. Udah jelas ini adalah pelanggaran, kok masih di segel. Namanya nelayan salah sedikit aja di laut, itu sudah ditangkap.”

“Ketika ini kaitanya sesuatu yang besar, pemodal besar, lah kok seperti takut, cari apalagi, udah jelas melanggar, tangkap, cabut.” Ujar Kholid.

Dalam perkembangannya, KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) akhirnya melakukan investigasi terkait adanya proyek Pembangunan pagar laut. Dan masih dalam proses diskusi antara pemerintah, nelayan dan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik.

Pelajaran dari Kisah Kholid

Sikap yang dilakukan oleh Kholid patut menjadi inspirasi bagi semua orang. Terutama yang bisa kita ambil adalah

1. Berani menyuarakan kebenaran

Dengan keyakinan dan data yang ia punya, Kholid tidak takut dengan siapapun bahkan seorang yang berkuasa sekalipun untuk melawan ketidakadilan.

2. Peduli terhadap lingkungan

Alam sudah seharusnya menjadi kewajiban untuk menjaga dan melestarikanya, bukan hanya daratan, pegunungan, hutan maupun lautan akan tetapi semua alam yang didunia ini harus kita sama-sama pelihara. Apalagi lautan yang menjadi sumber mata pencarian bagi para nelayan.

3. Solidaritas yang kuat

Suara keresahan yang di ungkapkan tanpa adanya dukungan pasti akan terabaikan. Perlu kita untuk membangun solidaritas yang kuat untuk menyuarakan kebenaran apalagi di negara Konoha, yang sangat lama untuk tindak lanjut kecuali kalau sudah viral. Maka dari itu, bangun komunitas dan solidaritas yang kuat demi menjaga kelestarian alam agar semua yang disuarakan akan mendapat perhatian pemerintah.

Kisah Inspirasi dari Kholid

Semangat dan motivasinya yang selalu memberikan terbaik walaupun berhadapn dengan tantang yang besar sekalipun. Laut yang tidak selalu ramah, cuaca yang ekstrem tak menentu, dan bahkan penghasilan dari laut juga tentantif untuk mendapatkannya. 

Akan tetapi Kholid tidak pernah mengeluh, setiap hasil tangkapan ikan yang ia bawa pulang, bukan hanya di berikan kepada keluarganya saja bahkan membagikan kepada tetangga yang membutuhkan.

Kholid sangat mendorong terkait solidaritas bagi para nelayan. Dengan sering mengadakan pertemuan untuk berbagi ilmu, Teknik menangkap ikan dan menghadapi tantang cuaca ekstrem.

Beliau juga mengajarkan nilai-nilai penting generasi muda, untuk bekerja keras, ketekunan dan rasa hormat terhadap alam.

Perjuangan Kholid menjadi contoh bagi para generasi dan Masyarakat untuk berani menghadapi apapun selama kita dalam naungan kebenaran. Baginya tidak takut untuk melawan siapapun karena sejatinya hidup ini hanyalah sementara.

Adapun nilai-nilai yang dapat kita tiru adalah sikap pahlawan dengan keberanian, keteguhan dan rasa peduli terhadap sesama maupun dengan alam.


Hadi Rahman
Hadi Rahman Hidup ini lebih mudah daripada apa yang kamu sangka

Posting Komentar untuk "Kisah Inspiratif Kholid: Nelayan Tangguh Melawan Pagar Laut Tangerang"