MARHABAN YAA RAMADHAN : MAKNA DAN KEMULIAAN DI BULAN SUCI RAMADHAN

Patut kita syukuri tidak lama lagi akan datang bulan yang penuh keberkahan dan kemuliaan yakni Bulan Ramadhan. Orang beriman akan gembira dengan kedatangannya, banyak sekali Allah SWT memberikan pahala begitu melimpah di dalamnya. 

Semua umat muslim yang melakukan kewajiban-kewajiban dan amalan ibadah di dalam bulan suci ini akan mendapatkan karunia dan pahala yang berlipatganda.

Ramadhan Mubarak

Semua orang mukmin berlomba-lomba untuk mengerjakan amal Kebajikan fastabiqul khoirot. Layaknya semua umat muslim melakukan ibadah puasa, berbagi sedekah, menolong orang lain dan memperbanyak amalan-amalan ibadah lainnya. 

Bulan Suci Ramadhan adalah bulan yang paling mulia diantara bulan-bulan lainnya. Dimana pada di bulan ini telah di turunkan Al-Quran pertama kalinya dan malam lailatul qadar atau malam seribu bulan.

Makna Bulan Ramadhan

Kata Ramadhan memiliki filosofi yang terkandung didalamnya, seperti yang dijelaskan dalam Kitab Ghunyah ay-Thalibin, Syaikh Abdul Qadir Jailani menjelaskan arti kata Ramadhan terdiri dari 5 huruf yakni :

Ra, huruf pertama dalam kata Ramadhan yang memiliki makna Ridhwanuh. Yang memiliki arti ridhanya Allah. Pada Bulan Ramadhan Allah SWT melimpah ridhanya bahkan kasih sayang dan rahmat yang diturunkan langsung dari Allah SWT yang diberikan kepada setiap umat muslim yang telah menjalankan amal ibadah.

Mim, huruf kedua yang memiliki makna Mahabbatuhu. Yang memiliki arti cintanya Allah SWT kepada orang-orang beriman. Bahkan seluruh ampunan Allah SWT turunkan kepada orang-orang yang bertaubat dan memohon ampunan kepadanya. Dosa-dosa telah diampuni oleh Allah SWT bahkan dijadikan suci seperti bayi baru lahir.

Dhod, huruf ketiga yang memiliki makna Dhommanuhu. Yang merupakan jaminan Allah memberikan surga. Pintu Surga telah membuka selebar-lebarnya dan menutup pintu neraka serapat-rapatnya pada malam ini. Surga dan malaikat merindukan dan mencintai kepada orang-orang yang memperbanyak amal ibadah di bulan suci Ramadhan ini. Bahkan api neraka tidak ingin menyentuhnya sekalipun kepada orang-orang yang telah menjalankan amal ibadah puasa karena begitu mulianya mereka.

Alif, huruf keempat yang memiliki makna Ulfatuhu. Yang memiliki arti kasih sayang dari Allah SWT kepada hamba-hambanya.

Nun, huruf kelima yang memiliki makna Nuuruhu. Yang memiliki arti cahaya dari Allah SWT. Cahaya Allah yang diberikan langsung kepada hamba-hamba yang mengerjakan amal ibadah puasa secara sungguh dan ikhlas karena semata-mata mencari Ridho Allah SWT.

        Baca Juga : Ramadhan Terdiri 5 Huruf, Ini Penjelasan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani 

Ramadhan dalam bahasa arab memiliki makna bulan yang panas menyengat atau membakar. Memang dinamakan seperti ini karena matahari di bulan Ramadhan terasa lebih menyengat panasnya di banding bulan-bulan lain. 

Selain itu Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan “Dinamakan bulan Ramadhan karena menggugurkan atau membakar dosa-dosa dengan amal saleh”. 

Semua umat islam harus senang dengan kedatangan bulan suci Ramadhan karena penuh dengan rahmat dan ampunan didalamnya.

Dalam hadits yang telah di riwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَر لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ


“Rasulullah SAW bersabda, celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku dan celakalah seseorang bulan Ramadhan menemuinya kemudia keluar sebelum ia mendapatkan ampunan dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya telah lanjut usia namun kedua orang tuanya tidak dapat memasukannya ke dalam surga (karena kebaktiannya).” (HR. Tirmidzi)

Ada dalam sebagian hadits ini menerangkan seseorang akan celaka jika menemui bulan suci Ramadhan tapi ia tidak mendapatkan ampunan dari Allah SWT sampai Ramadhan tersebut berakhir. Sebagian orang banyak yang melalaikan dan menyempelekan pada bulan suci ini sehingga tidak mendapatkan maghfirah dari Allah SWT. 

Maka dari itu, Ramadhan adalah momentum yang paling utama dan mulia diantara bulan-bulan lainnya, mereka akan rugi jika tidak memanfaatkan Ramadhan ini dengan sebaik mungkin. Manfaatkan dengan memperbanyak amal ibadah dan memperbaiki diri, karena Allah SWT telah melimpahkan Rahmat dan Maghfirah di bulan suci yang mulia ini.

Sebagaimana ibadah yang diwajibkan pada bulan Ramadhan ini adalah berpuasa. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS : Al-Baqarah : 183)

Dalam haditsnya Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

              Yang artinya : “Barang siapa yang puasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari).

Bulan Ramadhan merupakan upaya seorang muslim untuk memperbaiki dan mengamalkan ibadah menuju taqwa dan mengharapkan Ridha dari sang Khalik. Dengan berpuasa kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya.

Dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman : “Setiap amal manusia kembali kepadanya. Sesungguhnya puasa itu hanya untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya sendiri…”

Dengan berpuasa kita dapat belajar menahan hawa nafsu, menahan amarah, sabar dan banyak sekali hikmah didalamnya. Bahkan Allah SWT yang langsung memberikan imbalannya.

Kesimpulan

Perbanyaklah amal ibadah di bulan suci Ramadhan, karena merupakan momentum yang sangat berharga dan mulia, tidak semua orang mendapatkannya kembali. Kita tidak tahu apakah nanti akan berjumpa lagi di bulan Ramadhan berikutnya.

Jadikanlah bulan Ramadhan ini dipenuhi dengan sifat kesabaran, keikhlasan, ketawadu’an, kesederhanaan, kedermawanan serta kegembiraan. Alangkah indahnya bulan Ramadhan ini bagi orang yang mengerjakan dan mengamalkan dengan sunguh-sungguh dan sebaik mungkin.

Selamat memperingati hari bulan puasa, Marhaban yaa Ramadhan. Semoga kita semua mendapatkan rahmat, maghfirah dan hidayah-Nya di bulan suci Ramadhan ini. Amiin


Hadi Rahman
Hadi Rahman Hidup ini lebih mudah daripada apa yang kamu sangka

Posting Komentar untuk "MARHABAN YAA RAMADHAN : MAKNA DAN KEMULIAAN DI BULAN SUCI RAMADHAN"