Cara Berqurban yang Sehat : Panduan Lengkap Menyambut Idul Adha 2025

Idul Adha merupakan momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia, di mana ibadah qurban menjadi bentuk ketaatan dan kepedulian sosial. 

Namun, pelaksanaan qurban harus memperhatikan aspek kesehatan baik untuk hewan yang dikurbankan, panitia pelaksana, maupun masyarakat penerima daging. 

Qurban sehat
Sumber foto dari Pexels.com

Artikel ini membahas secara menyeluruh cara berqurban yang sehat, sesuai dengan standar kesehatan masyarakat dan anjuran agama.

1. Memilih Hewan Qurban yang Sehat dan Layak

Salah satu kunci utama dari berqurban yang sehat adalah memilih hewan yang memenuhi syarat syar’i dan kesehatan. Hewan yang boleh dijadikan qurban meliputi kambing, domba, sapi, atau unta, dengan ketentuan :

🔵Usia sesuai syariat: Kambing ≥ 1 tahun, sapi ≥ 2 tahun.

🔵Tidak cacat: Tidak buta, pincang, sangat kurus, atau memiliki penyakit kulit.

🔵Bebas penyakit menular seperti PMK, antraks, atau tuberkulosis.

💡 Tips memilih hewan qurban sehat

✅Belilah dari peternak bersertifikat atau yang memiliki rekomendasi dinas peternakan.

✅Cek surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari dokter hewan.

✅Perhatikan perilaku hewan: aktif, nafsu makan baik, tidak lesu.

Baca Juga : Pemeriksaan Hewan Kurban, Tips Pilih Hewan Sehat dan Layak

2. Proses Penyembelihan Sesuai Syariat dan Kesehatan

Penyembelihan harus dilakukan secara halal dan higienis. Berikut beberapa prinsip yang harus diperhatikan:

🔵Dilakukan oleh muslim yang baligh dan berakal.

🔵Menyebut nama Allah (Bismillah, Allahu Akbar) saat menyembelih.

🔵Menggunakan alat tajam agar proses cepat dan mengurangi rasa sakit hewan.

🔵Tidak memotong tulang leher, tetapi memutus tiga saluran utama: saluran napas, makanan, dan pembuluh darah.

💡Kesehatan dan kebersihan lokasi

✅Gunakan alas plastik atau bahan kedap air agar darah tidak meresap ke tanah.

✅Sediakan tempat cuci tangan, sabun, dan air bersih.

✅Petugas sebaiknya menggunakan APD (alat pelindung diri) seperti sarung tangan, masker, dan apron.

Baca Juga : Penyembelihan Hewan Kurban Harus Sesuai Syariat dan Terjaga Kebersihannya

3. Penanganan Daging Qurban yang Aman

Setelah penyembelihan, daging qurban harus ditangani secara aman untuk mencegah kontaminasi bakteri. Berikut caranya :

🔵Pisahkan jeroan dan daging merah. Jangan mencampur keduanya dalam satu wadah.

🔵Gunakan wadah bersih, hindari kantong plastik hitam bekas karena bisa mengandung zat berbahaya.

🔵Daging sebaiknya tidak langsung dicuci sebelum disimpan cukup dibersihkan saat akan dimasak.

🔵Distribusi cepat (maksimal 4 jam) setelah penyembelihan untuk menjaga kesegaran.

💡Tips menyimpan daging qurban:

✅Simpan di kulkas dalam suhu 0–4°C jika akan dikonsumsi dalam 1–2 hari.

✅Untuk penyimpanan jangka panjang, bekukan pada suhu -18°C.

Baca Juga : Panduan Penanganan Daging bagi Penerima Daging Kurban

4. Edukasi dan Kolaborasi dengan Petugas Kesehatan

Pelaksanaan qurban yang sehat tidak lepas dari peran kolaboratif dengan pihak terkait:

🔵Koordinasi dengan dokter hewan untuk pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem.

🔵Kerja sama dengan Dinas Kesehatan atau Puskesmas setempat dalam pemantauan sanitasi.

🔵Sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara mengolah dan menyimpan daging yang baik.

5. Pertimbangan Lingkungan dan Sosial

Berqurban bukan hanya soal ibadah, tetapi juga etika lingkungan dan sosial, maka :

✅Hindari membuang limbah hewan ke sungai atau sembarangan. Gunakan lubang bioseptik untuk limbah cair dan padat.

✅Sisa tulang dan jeroan bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak atau kompos.

✅Berdayakan warga sekitar sebagai panitia atau penerima manfaat untuk menumbuhkan semangat kebersamaan.

"Mari jadikan Idul Adha tahun ini sebagai momentum untuk mendekat pada Allah dan memperluas manfaat bagi sesama."

Melaksanakan qurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga menjaga kesehatan, kebersihan, dan kelayakan distribusi. 

Idul Adha 2025, Qurban Sehat
Sumber foto dari Pexels.com

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip berqurban yang sehat, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga memastikan bahwa manfaat qurban benar-benar dirasakan oleh semua pihak secara aman dan berkualitas.

Terima kasih, selamat membaca, Semoga bermanfaat


Referensi : 

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI.

Fatwa MUI No. 12 Tahun 2009 tentang Standar Penyembelihan Halal.

WHO (World Health Organization) – Food Safety Guidelines.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Hadi Rahman
Hadi Rahman Hidup ini lebih mudah daripada apa yang kamu sangka

Posting Komentar untuk "Cara Berqurban yang Sehat : Panduan Lengkap Menyambut Idul Adha 2025"